Tingkatkan Perdagangan Indonesia-Cile, Kadin dan SOFOFA Teken MoU

By Admin

nusakini.com--Indonesia dan Cile termasuk di antara kelompok negara yang sedang berkembang dan dinamis. Keduanya dinilai memiliki ekonomi berorientasi pasar yang ditandai dengan komitmen terhadap ekonomi terbuka untuk perdagangan dan investasi. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani di sela-sela acara penandatanganan MoU dengan Sociedad de Fomento Fabril (SOFOFA), yakni federasi industri Cile serta Dialog Bisnis bersama Presiden Republik Cile, Michelle Bachelet di Grand Hyatt Jakarta akhir pekan lalu.

“Seperti yang kita ketahui, Indonesia memperbaiki Daftar Negatif Investasi (DNI) yang membuatnya lebih terbuka bagi investor asing. Ini menunjukkan adanya peluang yang sangat besar dan terbuka bagi mitra bisnis asing untuk terlibat dalam ekonomi kita,” ungkap Rosan. 

Menurutnya selama ini perdagangan Indonesia dan Chile masih relatif rendah karena dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jarak geografis yang memberi muatan tinggi terhadap biaya logistik, perbedaan sistem pembayaran dan kurangnya informasi mengenai permintaan dan potensi Cile. 

“Kita harus terus mengembangkan potensi perdagangan yang belum dimanfaatkan oleh kedua negara agar meningkat dan kita bisa menyeimbangkan hubungan dagang,” kata Rosan. 

Seperti diketahui, saat ini pemerintah masih melanjutkan proses negosiasi yang belum selesai mengenai perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Cile yang dilanjutkan sampai tahun ini.  

Rosan menyebutkan, Cile memiliki komitmen untuk melakukan perdagangan terbuka, terbukti dengan adanya 22 perjanjian perdagangan yang mencakup hingga 60 negara, termasuk kesepakatan dengan Uni Eropa, China, India, Korea Selatan dan Meksiko.

Fakta ini memberi gambaran yang jelas, Indonesia juga memiliki peluang besar untuk memperluas kerjasama perdagangan dan ekonomi bilateral dengan mitra dagang, seperti Cile yang berada di Kawasan Amerika Selatan. 

Berdasarkan catatan Kadin, hubungan bilateral Indonesia-Cile telah dimulai sejak pertengahan tahun 1964 dan telah meningkat sejak pembukaan KBRI pada bulan Maret 1991 dan selanjutnya ditingkatkan dengan dibentuknya Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Cile pada bulan Maret 2002. 

Total perdagangan dua arah antara Indonesia dan Cile baru mencapai USD 321 juta pada tahun 2015 dan mengalami penurunan 29% menjadi USD 227 juta pada tahun 2016. Ekspor Indonesia ke Cile adalah USD 147 juta pada tahun 2015 dan USD 143 juta pada tahun 2016. Sementara impor Indonesia adalah USD 173 juta pada tahun 2015 dan USD 83 juta pada tahun 2016. Neraca perdagangan Indonesia-Cile menunjukkan defisit untuk Indonesia pada tahun 2015 dan surplus Pada tahun 2016. (p/ab)